Cari Blog Ini

Jumat, 03 Juni 2011

aLdO Tau Gello'e



ASKEP VSD
 A.DEFENISI
Beberapa pengertian dari Ventrikel Septum Defek (VSD)
Ventrikel septum defek yaitu kelainan jantung bawaan berupa lubang pada septum interventrikuler, lubang tersebut dapat hanya satu atau lebih yang terjadi akibat kegagalan fungsi septum interventrikuler semasa janin dalam kandungan, sehingga darah bisa mengalir dari ventrikel kiri ke kanan ataupun sebaliknya.
VSD yaitu defek yang biasanya terjadi pada septum pars membranaseum dan terletak dibawah katup aorta kadang defek terjadi pada pars muscolorum.
VSD perimembraneus dapat pula terletak baik dibawah cincin katup aorta maupun pulmonal, keadaan ini disebut “ doubly commited vsd “
VSD biasanya bersifat tunggal tetapi dapat pula multiple, vsd muskuler yang multiple disebut “ swiss cheese vsd “.
VSD adalah suatu penyakit kelainan pada jantung bawaan berupa lubang pada septum interventrikuler, lubang tersebut dapat hanya satu atau lebih yang terjadi akibat kegagalan fungsi septim interventrikuler semasa janin dalam kandungan.
Untuk menghindari atau mencegah penyebab dari penyakit ini semaksimal mungkin perawat harus berusa memberikn nasehat terutama pada ibu yang sedang hamil untuk tidak mengkonsumsi alkohol ataupun obat – obatan sembarang.









B.ETIOLOGI

     Lebih dari 90% kasus penyakit jantung bawaan penyebab adalah multi faktor. Faktor yang berpengaruh adalah :
1. Faktor eksogen : berbagai jenis obat, penyakit ibu ( rubella, IDDM ), ibu hamil dengan alkoholik.
2. Faktor endogen : penyakit genetik ( dowm sindrom ).
3. Faktor prenatal
            a. ibu menderita penyakit infeksi.
            b. ibu alkoholisme
            c. umur ibu lebih 40 tahun
            d. ibu menderita penyakit DM yang memerlukan insulin
            e. ibu meminum obat-obatan penenang
4. Faktor Genetik
            a. anak yang lahir sebelumnya menderita PJB
            b. ayah atau ibu menderita PJB
            c. kelainan kromoson
            d. lahir dengan kelainan bawaan yang lain

C.
MANIFESTASI KLINIS
      Tanda klinis penderita VSD(Ventrikel septal defect) berfariasi sesuai dengan besar defek dan aliran serta tekanan darah pulmonal .
-Defek kecil dengan shunt dari kiri ke kanan dan tekanan arteri pulmonalis normal adalah kejadian yang paling sering .penderita ini tidak bergejala dan lesi jantung biasanya  ditemukan selama pemeriksaan fisik rutin..Khas ada bising holositolik paresternalik kiri,keras ,kasar,atau meniup ,terdengar paling baik pada linea parasternalis kiri bawah dan seringkali disertai dengan getaran (thrill) .Pada beberapa keadaan ,,bising berakhir juga sebelum suara kedua ,karena penutupan defek selama akhAir sistole.shunt dari kiri kekanan mungkin terbatas pada neonates karena tekanan sisi kanan yang lebih tinggi ,dan karenanya bising sistolik mungkin tiodak dapat didengar selama umur beberapa hari pertama .
-Defek Besar  dengan aliran darah pulmonal berlebih dan hipertensi pulmonal menyebabkan dispnea ,kesukaran makan,pertumbuhan jelek,perspirasi banyak ,innfeksi berulang dan gagal jantung pada awal masa bayi.Sianosis biasanya tidak ada ,tetapi keabu-abuan kadang tampak selama infeksi atau menangis.Sering terjaadi penonjolan prekardium kiri dan sternum ,sebagaimana adanya kardiomegali .Adanya rumble mid-diastolik ,nada rendah diafeks disebabkan oleh sbertambahnya aliran darah yang melewati katub mitral dan menunjukan shunt dari kiri ke kanan sekitar 2:1 atau lebih besar .Bising ini paling baik didengarkan dengan stetoskopcorong. .   

D.PATOFISIOLOGI
VSD ditandai dengan adanya hubungan septal yang memungkinkan darah mengalir langsung antar ventrikel biasanya dari kiri ke kanan. Diameter defek bervariasi dari 0,5 – 3,0 cm. Kira – kira 20% dari defek ini pada anak adalah defek sederhana, banyak diantaranya menutup secara spontan. Kira – kira 50 % - 60% anak – anak menderita defek ini memiliki defek sedang dan menunjukkan gejalanya pada masa kanak – kanak. Defek ini sering terjadi bersamaan dengan defek jantung lain
 Perubahan fisiologi yang terjadi sebagai berikut :
1. Tekanan lebih tinggi pada ventrikel kiri dan meningkatkan aliran darah kaya oksigen melalui defek tersebut ke ventrikei kanan.
2. Volume darah yang meningkat dipompa ke dalam paru, yang akhirnya dipenuhi darah dan dapat menyebabkan naiknya tahanan vaskular pulmonar.
3. Jika tahanan pulmonar ini besar, tekanan ventrikel kanan meningkat menyebabkan pirau terbalik, mengalirkan darah miskin oksigen dari ventrikel kanan ke kiri menyebabkan sianosis ( sindrom eisenmenger ).




E. PENYIMPANGAN KDM
VSD
       Faktor eksogen                                                                  Faktor endogen                                       Prenatal
(jenis obat, bawaan ibu)                                                               (genetik)                                      (ibu menderita infeksi)
Pria ventrikel kiri ke ventrikel kanan
                                                                                                         Volume ke paru
                 Sesak                                                            Tekana ventrikel kanan meningkat           
Gangguan pertukaran Gas
                                                                              Peningkatan afterload vasokontriksi                               Atrium kanan tdk  peningkatan workload       
Penurunan curah jantung
                                                                                                                                                            Aliran darah balik ke ventrikel kiri
                                                                                                                                                       Pembesaran atrium kanan
                                                                                   Beban kerja jantung menungkat                  Darah CO2 & O2 bercampur BB sukar naik
                                                                                  Kebutuhan O2 & Zat nutrisi                              Perubahan status kesehatan
Perubahan peran orang tua terhadap penyakit anaknya
Untuk metabolisme tubuh seimbang
Penurunan energi/kelemahan
Intoleransi aktifitas
 
                                                                                                                               BB Sukar
Perubahan pertumbuhan
                                                                                                                    
Efek samping obat
            Anoreksia, mual, muntah
Perubahan Nutrisi
                                                                                                                                                                                            Proses bedah
Resiko infeksi pada di tempat pembedahan
                                                                                              







F. PENATALAKSANAAN
 VSD kecil tidak perlu dirawat, pemantauan dilakukan di poliklinik kardiologi anak.
2. Berikan antibiotik seawal mungkin
3. Vasopresor atau vasodilator adalah obat – obat yang dipakai untuk anak dengan VSD dan gagal jantung misal dopamin ( intropin ) memiliki efek inotropik positif pada miokard menyebabkan peningkatan curah jantung dan peningkatan tekanan sistolik serta tekanan nadi. Sedang isoproterenol ( isuprel ) memiliki efek inotropik posistif pada miokard menyebabkan peningkatan curah jantung dan kerja jantung.
4. Bayi dengan gagal jantung kronik mungkin memerlukan pembedahan lengkap atau paliatif dalam bentuk pengikatan / penyatuan arteri pulmonar. Pembedahan tidak ditunda sampai melewati usia prasekolah.

















                         2.KONSEP DASAR  KEPERAWATAN
A.PENGKAJIAN
1. Kaji adanya komplikasi
2. Riwayat kehamilan
3. Riwayat perkawinan
4. Pemeriksaan umum : keadaan umum, berat badan, tanda – tanda vital, jantung dan paru
5. Kaji aktivitas anak
6.Kaji adanya tanda –tanda gagal jantung:nafas pendek ,sesak nafas ,retraksi,bunyi jantung    tambahan (mur-mur)edema tungkai,hepamotogali.
7.Kaji adanya tanda hipoksia

B.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Penurunan curah jantung berhubungan dengan malformasi jantung
2.Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan koengesti pulmonal
3.Intoleran aktifitas berhubungan dengan ketidak seimbangan antara pemakain oksigen oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel
4 Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan tidak adekuatnya suplai O2 dan zat nutrisi ke jaringan.b5.Perubahan nutrisi berhubungan dengan kelehan pada saat makan atau menetek
6.Resiko infeksi berhubungan dengan menurunya status kesehatan.
7.Perubahan peran orang tua berhubungan dengan hospitalisasi anak.






C. INTERVENSI
DX 1
Tujuan:Curah jantung membaik
NO
INTERVENSI
RASIONAL
1
1-Obserbasi kualitas dan kekuatan denyut jantung ,nadi perifer,warna dan kehangatan kulit
2-Tegakkan derajat sianosis(membrane, mukosa ,clubbing)
3-Kaloborasi untuk pemberian obat diuritik
1-Memberikan data untuk evaluasi dan memungkinkan


2-Mengetahui perkembangan kondisi klien serta menentukan intervensi.  
3-   Mengurangi timbunan cairan berlebihan dalam tubuh sehingga kerja jantung akan lebih ringan.












DX2                                                          
Tujuan:Pertukaran gas membaik
NO
INTERVENSI
RASIONAL
1

1-Monitor kualitas dan irama pernafasan
2-Atur posisi anak dengan posisi semi powleer
.3-Berikan istirahat yang secukupnya.
4-Berikan oksigen sesuai indikasi

1-Sebagai langkah awal untuk menentukan intervensi selanjutnya.
2-Untuk memperlancar pernapasan

3-Memenuhi kebutuhan istirahat klien.

4-Mencegah terjadinya hipoksia
DX3
Tujuan:Aktifitas klien terpenuhi
NO
INTERVENSI
RASIONAL
1
1.Ijinkan anak sering istirahat dan hindarkan gangguan saat tidur.
2. anjurkan untuk melakukan permaianan aktifitas ringan.
3. bantu anak untuk memilih aktifitasa yang sesuai dengan usia, kondisi dan kemampuan anak.
4. berikan periode istirahat setelah melakukan istirahat
5. hindarkan suhu lingkungan terlalau panas dan dingin
6. hindarkan hal” yang menyebabakan ketakutan .
1. Memenuhi kebutuhan istirahat.

2. Melatih klien agar dapat beradaptasi dan mentoleransi terhadap aktifitasnya.
3Melatih klien agar dapat toleran terhadap aktifitas.

4Mencegah kelelahan berkepanjangan

5.Mencegah terjadinya hipotermi dan hipetermi.

6Menghindari kontraksi jantung yang berlebihan.




DX4
Tujuan:Tidak terjadi perubahan pertumbuhan dan perkembangan

NO
INTERVENSI
RASIONAL
1
-1.Sediakan diet yang seimbang ,tinggi zat nutrisi untuk mencapai pertumbuhan yang adekuat.

2.Monitor TB Dan BB


3.libatkan keluarga dalam pemberian nutrisi kepada anak.
1.Zat  nutrisi yang tinggi s angat membantu ,pertumbuhan dan perkembangan anak.

2.Untuk mengetahui peningkatan atau penurunan TB dan BB.

3.Keluarga berperan penting dalam pemberian makanan yang mengandung gizi tinggi.









DX 5
Tujuan :Kebutuhan nutrisi terpenuhi
NO
INTERVENSI
RASIONAL
1
1.Timbang BB setiap hari dengan timbangan yang sama.
2.Catat intake dan output  secara benar
 3.Berikan makanan dengan porsi kecil tapi sering.
4.Berikan minuman yang banyak.
1.Mengetahui peningkatan BB.

2.Mengetahui keseimbangan elektrolit.

3.Meningkatkan nafsu makan,serta memenuhi kebutuhan nutrsi.
4.Memenuhi kebutuhan elektrolit.

DX 6
Tujuan:Tidak terjadi infeksi
NO
INTERVENSI
RASIONAL
1
1.Monitor tanda-tanda vital

2Hindari kontak dengan individu yang terinfeksi.
3.Berikan istirahat yang adekuat

4.Berikan kebutuhan nutrisi yang optimal
1.Langkah awal menentukan intervensi selanjutnya.
2. mencegah penularan penyakit

3.memenuhi kebutuhan istirahat

4.Memenuhi kebutuhan nutrisi.


DX7
Tujuan:Tidak terjadi perubahan perang orang tua.
NO
INTERVENSI
RASIONAL
1.
1.Motivasi orang tua untuk mengekspresikan perasaanya sehubungan dengan anaknya.

2.Diskusikan dengan orang tua tentang rencana pengobatan.


3.Berikan informasi yang jelas dan akurat .


4.Libatkan orang tua dalam perawatan anak selama dirumah sakit.
1.Dengan termotifasinya orang tua anak ,dapat menyampaikan keluhan yang diderita pasien.

2.Meningkatkan pemahaman dan partisipasi orang tua dan keluarga dalam pengobatan.

3.Menambahkan informasi kepada orang tua dan keluarga.


4.Dengan melibatkan orang tua dalam perawatan dirumah sakit ,dapat memberikan pelajaran atau bekal dirumah.






D.EVALUASI
    Evaluasi merupakan pengukuran keberhasilan sejauh mana tujuan tersebut tetcapai Bila ada yang belum tercapai maka dilakukan pengkajian ulang ,kemudinan disusun rencana ,setelah itu dilaksanakan dalam implementasi keperawatan lalu dievaluasi ,bila dalam evaluasi belum teratasi maka dilakukan langkah awal lagi dan seterusnya sampai tujuan tercapai.



















DAFTAR PUSTAKA
1. Cecily L. Bets, Linda A. Sowden, Buku Saku Keperawatan Pediatri, Edisi 3,
            Jakarta : EGC, 2002.
2. Ilmu Kesehatan Anak 2, Bagian ilmu Kesehatan FKUI, Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak,
           FKUI, Jakarta.
3. Judith M. Wilkinson, Buku Saku Diagnosa Keparawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria
           Hasil NOC, edisi 7 jakarta, EGC, 2007.
4. M.D. Donald C. Flyar, Kardiologi anak Nadas, Gajah Mada, University Press, 1996

Tidak ada komentar:

Posting Komentar